Jumat, 26 Januari 2018

Sesuatu yang Berharga Buat Orang Lain Belum Tentu Berharga Buat Kita dan Sebaliknya




Suatu hari saya berusaha beres-beres baju saya yang sudah tidak berguna. Ternyata saya temukan banyak celana dalam yang masih layak pakai. Bukan karena sudah sering dipakai, tetapi memang membelinya terlalu kecil sehingga  tidak dipakai. Akhirnya saya kasih itu celana ke Ibu untuk dikasih kepada orang yang membutuhkan.
Ibu akhirnya memberikan celana itu kepada tetangga kami yang membutuhkan. Ternyata di luar dugaan. Meski itu hanya sebuah celana dalam hal itu sangat berarti baginya. Alhamdulillah ternyata bisa bermanfaat bagi orang lain. Maka jangan menganggap sesuatu yang tidak berarti bagi kita kemudian membuangnya begitu saja. Barang yang tidak berguna jika dikasih kepada orang yang  yang membutuhkan akan sangat bermanfaat baginya.
Coba kita lihat jika ada anak yang mengorek-orek di tong sampah untuk mencari makanan  yang tersisa. Hal tersebut dia lakukan karena ia memang membutuhkan.  Banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Maka jika ada di rumah sesuatu yang kita anggap kurang berharga, berikan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan. Dengan begitu apa yang kita miliki semoga akan lebih berkah.



Jika Bisa Dilakukan Sendiri, Lakukanlah!




Suatu hari setelah pulang sekolah saya merasa heran dengan motor saya yang standarnya masih saja menggantung. Saya lihat ternyata pirnya tidak ada. Sebelumnya sebenarnya saya sudah diberi tahu, tetapi saya kurang begitu paham. Akhirnya saya jadi tahu mungkin itulah yang dikatakan penjaga sekolah saya mengenai sepeda motor saya pagi itu.
Cara satu-satunya yang bisa saya lakukan dengan sepeda motor saya adalah dengan menali standar dengan tali rafia. Standar kemudian saya tali dengn rafia. Tetapi tak enaknya jika setelah distandarkan kemudian ingin dikendarai maka saya harus mengikat standar tersebut.
Saya tidak bilang kejadian itu kepada suami. Maklumlah juga suami pulang sore dan sudah lelah. Saya tidak ingin membebani suami dengan hal-hal kecil seperti itu. Saya bertanya kepada teman berapa biaya kira-kira yang saya keluarkan  untuk memperbaiki. Saya sendiri berprasangka bahwa biaya yang saya keluarkan mungkin bisa sekitar ratusan ribu.
Siang hari saat pulang sekolah, saya sempatkan ke bengkel di dekat jalan untuk perbaiki standar saya. Dia tanpa pikir panjang saya bertanya,” Pak, bisa ganti standar saya yang hilang pirnya?”
“O, bisa, coba saya cari pirnya,” jawab Bapak itu.
Ternyata hanya cukup diganti pirnya saja bukan standarnya juga. Dengan cekatan Bapak itu mengganti pir yang rusak. Alhamdulillah hanya sekejab selesai.  Ternyata kenyataan lebih baik dari apa yang kita pikirkan.

Kamis, 25 Januari 2018

Pentingnya Ilmu


Suatu hari ada seorang Ibu  yang sedang ngeprint. Dari pagi print tersebut dipakai tidak masalah. Maklumlah print baru. Print tersebut kemudian dimatikan. Setelah dinyalakan lagi dan mencoba untuk ngeprint, ternyata tidak bisa. Saya yang berada di situ mencoba memencet tombol yang ada. Padahal saya belum pernah sama sekali ngeprint dengan print tersebut.  Akhirnya kami menyerah. Saya apalagi yang belum pernah tahu sama sekali cara memakai print tersebut. 
Di hari berikutnya, saya lihat  print tersebut sudah bisa digunakan. Saya mencoba bertanya,” Sudah bisa dipakai Bu?”
“Sudah” jawabnya.
“ Kemarin itu saya lupa, ternyata yang dipencet yang ini.” Dia menunjukkan kepada saya sebuah tombol kecil di dekat tiga buah tombol yang lain.
“Ternyata  saya lupa, kemarin sudah diberitahu kok lupa. Saya coba tombol yang ada saya pencet. E, ternyata bisa. Saya mau tanya yang ngajari malu. Akhirnya saya coba sendiri bisa. Alhamdulillah.” Dia bicara sambil setengah tertawa.
Ternyata segala sesuatu itu perlu ilmu. Jika sudah diajari sebuah ilmu hendaknya diingat-ingat. Atau jika kurang mampu mengingatnya maka hendaklah dicatat.  Jika belum maksimal mencoba sebuah ilmu baru, maka hendaklah tetap berusaha. Berusaha dilakukan dengan terus mencoba menemukan apa yang belum kita ketahui.
Jika kita berusaha dan berhasil biasanya hal tersebut akan lebih dapat kita ingat untuk kesempatan berikutnya. Ilmu yang kita dapat dari hasil menemukan sendiri akan lebih berkesan daripada ilmu yang kita dapatkan dari hasil bertanya.

Hati-hati Tidak Hanya Minyak yang Menyebabkan Diare



Beberapa waktu yang lalu saya kurang sehat. Kurang sehat disebabkan karena diare. Saya merasa agak heran. Bisanya jika diare penyebabnya adalah makanan yang berminyak. Namun makanan yang saya makan tidak berminyak. Selain itu yang membuat saya heran kenapa saya diare bersamaan dengan suami.
Saya kemudian mencoba mengingat apa yang saya makan di hari sebelum saya diare. Dalam satu keluarga  kami makan dengan menu yang sama.  Namun ada hal yang berbeda yang saya makan dengan suami. Yang lain tidak makan anggur, saya dan suami makan anggur. Tidak hanya itu, kami makan anggur agak berlebih.
Mungkin anggurlah yang  membuat kami diare. Saya agak tidak percaya.  Kemudian saya mencoba mencari tahu di google. Ternyata  benar anggur yang berlebih bisa menyebabkan diare.
Rasanya saat diare sungguh membuat saya kepayahan. Apalagi pada malam hari. Ketika badan digunakan untuk bergerak, rasanya hanya ingin ke belakang saja. Setiap bergerak begitu. Kadang keluar angin saja kadang juga keluar kotoran yang berwujud air. Di malam hari saya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Pagi harinya saya juga merasa lemas. Lemas karena kurang tidur karena malamnya bolak-balik kamar mandi dan perut terasa mulas sehingga susah tidur. Meski sore harinya kami sudah minum obat, namun hasilnya belum juga kelihatan. Saya tidak tahan kemudian saya bertanya kepada orang yang saya anggap lebih tahu. Ada orang yang menyarankan saya untuk makan pucuk daun jambu.
 Akhirnya pagi hari saya mencoba menuruti kata orang tersebut. Saya minum jus daun jambu yang masih muda. Rasanya sepet sekali. Namun daripada saya merasa mulas dan sering  ke belakang, saya lebih memilih merasakan sepet sebentar kemudian sembuh. Benar juga tidak berapa lama diare saya juga sembuh  dan saya tidak perlu berobat lagi karena obatnya sudah habis.

Jumat, 19 Januari 2018

Pertolongan Allah



Hari Senin tanggal satu Januari kami bepergian bersama satu keluarga. Awalnya kami  hanya ingin ke Taman Pasty. Namu  karena rengekan si kecil dengan please-pleasenya, suami mengubah tujuan menjadi ke Merapi Park. Sebelumnya hanya anak pertama kami yang pernah ke sana karena sekolah yang mengadakan wisata ke sana.
Kami mencari lokasi Merapi Park dengan google map. Jalan yang kami lalui lumayan sepi. Tidak seperti yang kami bayangkan sebelumnya karena hari itu tahun baru pastilah ramai. Baru kurang lebih  sekitar kurang 1 kilo meter dari lokasi, jalanan sangat padat merayap sehingga macet.  Di depan kami kebetulan ada mobil yang mengalami masalah. Setelah berhenti, untuk maju lagi terasa sulit. Namun berkat keliahaian suami mengendarai mobil, kami bisa mendahului  mobil yang bermasalah tersebut meskipun jalan macet.
Kami sampai di lokasi, ternyata parkiran penuh dengan mobil. Kami berusaha mencari tempat parkir mobil sendiri karena tidak ada tukang parkir. Awalnya kami ingin parkir di  dekat mobil sedan merah karena tempatnya agak mudah dijangkau. Namun saat kami mau parkir di ditu, ternyata ada mobil yang keluar dari parkir sehingga kami dapat menggantinya.
 Kami berwisata dengan senang. Meski toilet terbatas dan sebagian baru dibangun lagi toiletnya kami bisa leluasa main di sana. Berfoto ria di sana. Di samping taman itu juga ada tempat bermain anak yang  isinya patng berbagai binatang dan tokoh kartun.
Setelah kami  puas dan hari juga sudah agak sore serta akan hujan, kami segera pulang. Waktu menuju parkir kendaraan juga sangat padat.  Sampai di parkiran kami heran karena ada banyak orang berkerumun dan di situ ada asab. Kami hanya berpikir bahwa itu hanya membakar sampah saja. Namun setelah kami sampai kami kaget ternyata ada kebakaran mobil.
Mobil yang terbakar adalah mobil sedan merah yang berada tepat di depan mobil kami. Ada orang yang bilang pada suami bahwa mobil kami didorong agak menjauh oleh banyak orang agar tidak terlalu dekat dengan mobil yang terbakar itu.
Dari kejadian itu kami sadar bahwa  ternyata kami benar-benar mendapat pertolongan Allah dengan mengirim orang-orang yang mendorong mobil kami. Kami sama sekali tidak tahu sebelumnya atas kejadian tersebut. Kami tahu setelah ingin pulang.
Mengapa kami merasa hari itu kami mendapat pertolongan Allah? Karena sebelumnya kami berniat parkir tepat di samping mobil yang terbakar itu, namun di saat yang sama, ada mobil yang keluar dari tempat parkirnya sehingga kami bisa menempati tempat parkir yang agak jauh dari mobil itu meskipun tetap dekat.
Tak henti-hentinya kami bersyukur pada Allah. Kami juga berterima kasih atas pertolongan orang-orang yang telah menolong mendorong mobil kami. Meski kami tidak tahu siapa orangnya semoga Allah memberi balasan yang berlipat ganda.

Kado Buat Ibu



Ibu adalah seorang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Beliau yang telah mengandung dan  melahirkan kita dengan susah payah. Mulai dari mengandung sampai melahirkan merupakan sesuatu yang harus dilalui oleh ibu. Lalu apa yang bisa kita persembahkan untuk  Ibu? Selain doa terbaik untuk ibu ada beberapa  alternatif kado yang bisa kita sampaikan untuk ibu  terutama pada Hari Ibu.
1.       Ucapan Selamat Hari ibu
Pada  Hari Ibu, tentu ibu kita sangat bahagia jika kita beri ucapan selamat. Ibu memang tidak mengaharapkan apapun dari anaknya. Tetapi tak ada salahnya kan, jika kita bisa membahagiakan ibu. Apalagi kita jauh dari ibu, misalnya kita berada bersama suami yang letaknya jauh dari ibu. Tentu dengan ucapan lebih bermakna daripada tidak mengucapkan sama sekali. Ucapan bisa secara langsung tetapi bisa juga dengan kartu ucapan yang unik yang kita buat khusus untuk ibu.
2.       Makanan yang disukainya
Sebagai anak, kita tentu tahu dong apa yang menjadi kesukaan ibu kita.  Misalnya ibu suka makan  bakso. Maka bisa kita kasih makanan kesukaannya. Bisa beli ataupun buat sendiri. Sekali-kali tidak apa buat  spesial untuk ibu. Jika buat sendiri bikin yang kemasannya semenarik mungkin.
3.       Benda yang disukai
Sebagai kado untuk hadiah di Hari ibu, kita bisa memberi kado dengan benda yang disukainya. Untuk mengetahui benda yang disukai ibu, kita bisa tanya-tanya secara halus, misalnya sebenarnya ibu suka apa sih? Atau kita bisa kita tanya saudara yang tahu tentang benda yang disukai ibu. Misalnya ibu sangat suka bunga, maka bisa kita persembahkan bunga yang sesuai kesukaannya. Namun itu tentu juga sesuai dengan budget kita ya. Jangan memaksakan diri.
4.       Buat sarapan spesial untuk ibu.
Jika kita masih sekolah tentu uang juga dari orang tua kan? Jadi untuk beli sesuatu tentu kita juga mikir dua kali. Belum lagi ditanya untuk apa itu uangnya? Maka akan lebih baik jika kita buat sesuatu sesuai dengan yang kita mampu misalnya dengan membuat sarapan yang menarik dari bahan yang sudah tersedia. Jika ibu sudah terbisa bangun pagi, kita harus bangun lebih pagi untuk  mempersiapkan makanan pagi buat ibu. Sekali-kali masak buat ibu tidak apa–apa kan?
5.       Buat sesuatu yang kita bisa.
Kita pasti bisa buat sesuatu yang unik. Misalnya dompet, yang kita buat sendiri. Buat kue yang kita buat sendiri dan sebagainya. Tidak harus yang sulit, yang sederhana tetapi bermakna akan membuat ibu  semakin berkesan.
6.       Buat ibu merasa bahagia dengan kabar baik yang bisa kita berikan
Kabar baik yang kita berikan misalnya dengan kabar bahwa  nilai bagus, kabar bahwa cucu-cucunya berprestasi, dan sebagainya.
Beberapa alternatif di atas dapat dijadikan hadiah yang bisa diberikan untuk kado di hari  ibu. Tentu masih banyak yang lain yang bisa diberikan. So, jangan sia-siakan kesempatan memberi hadiah di hari ibu, ya!
Purwantiningsih