Minggu, 05 Maret 2023

Materi Tema 7 Kelas 6


A.      Pengertian Pancasila

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia.

Nama Pancasila diambil dari bahasa sansekerta yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Pancasila adalah lima dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila terdiri dari 5 sila yaitu:

1.       Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.       Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

3.       Persatuan Indonesia.

4.       Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

5.       Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

 

B.      Makna Lambang Pancasila

1.     

Makna Sila ke-1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri dapat diartikan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.

2.Makna Sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu dan bersatu, gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan gelang yang lingkaran menggambarkan wanita.


3.      

Makna Sila ke-3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih, pohon beringin merupakan sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang (sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar) tumbuh sangat dalam ke tanah. Hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan

Indonesia. Pohon beringin juga mempunyai banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya, ini mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda.

4.     

Makna Sila ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng pada bagian kanan atas perisai berlatar merah. Lembu liar atau banteng merupakan binatang sosial yang suka berkumpul, sama halnya dengan manusia di mana dalam pengambilan

keputusan harus dilakukan secara musyawarah dengan cara berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

5.     

Makna Sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang berlatar putih. Padi dan kapas (pangan dan sandang) merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Ini mencerminkan persamaan sosial di mana

tidak adanya kesenjangan sosial antara satu dan yang lainnya, tetapi hal ini (persamaan sosial) bukan berarti bahwa Indonesia memakai ideologi komunisme.

 

C.      

Pancasila sila keempat berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan."

Makna sila keempat Pancasila menegaskan kepada kita bahwa segala proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas musyawarah sehingga dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu nilai Pancasila sila keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang dilaksanakan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila:

Musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Asas kekeluargaan sebagai dasar pelaksanaan musyawarah untuk mufakat.

Pengutamaan kepentingan bersama/ bangsa di atas kepentingan pribadi/ golongan.

Kesamaan hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama sebagai warga negara Indonesia.


D.     

Pancasila sila kelima berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Sila kelima Pancasila ini menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus tercipta keseimbangan yang sesuai antara hak dengan kewajiban. Serta sebagai anggota masyarakat sebangsa dan setanah air kita harus menghormati hak-hak yang dimiliki orang lain, bersikap adil, dan saling menolong.


Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila:

Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

Kesamaan derajat manusia di mata hukum.

Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.

Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.

E.    

1.       Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2.       Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3.       Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4.       Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5.       Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

6.       Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7.       Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8.       Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9.       Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10.   Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

 

Sila 5

1.       Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2.       Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3.       Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4.       Menghormati hak orang lain.

5.       Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6.       Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7.       Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8.       Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

9.       Suka bekerja keras.

10.   Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11.   Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.


A.      Pengertian Pidato

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi dengan susunan yang baik untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal.

Pidato biasanya dibawakan oleh seseorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/ peristiwa yang penting dan layak untuk diperbincangkan.

 

B.      Tujuan Pidato

Tujuan pidato antara lain:

1.       Memberikan sapaan dalam suatu acara.

2.       Memberi suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.

3.       Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan kita dengan suka rela.

4.       Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

 

C.      Jenis-Jenis Pidato

Jenis-jenis pidato antara lain:

1.       Pidato Pembukaan

Pidato Pembukaan merupakan pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau MC (master of ceremony).

2.       Pidato Pengarahan

Pidato pengarahan merupakan pidato untuk mengarahkan jalannya acara pada suatu pertemuan.

3.       Pidato Sambutan

Pidato Sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

4.       Pidato Peresmian

Pidato Peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

5.       Pidato Laporan

Pidato Laporan merupakan pidato yang isinya melaporkan suatu tugas atau kegiatan.

6.       Pidato Pertanggungjawaban

Pidato Pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

 

D.     Metode Pidato

Metode-metode pidato antara lain:

1.       Metode menghafal

Metode menghafal yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghafalkannya kata per kata.

2.       Metode naskah

Metode naskah yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya, umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

3.       Metode serta merta

Metode serta merta yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan, umumnya dipakai pada pidato-pidato dadakan/ darurat.

4.       Metode ekstemporan

Metode ekstemporan yaitu berpidato yang terlebih dahulu menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato.


E.      Struktur Pidato

Susunan/ struktur pidato antara lain:

1.       Pembukaan/ Pendahuluan

a.       salam pembuka

b.       sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut

c.       ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

d.       pengantar ke topik

2.       Isi pidato (disusun secara sistematis)

a.       maksud

b.       tujuan

c.       sasaran

d.       rencana

e.       langkah

3.       Penutup

a.       kesimpulan

b.       harapan

c.       pesan

d.       ucapan terima kasih

e.       salam penutup

 

F.       Ciri-ciri Pidato

Ciri-ciri pidato yang baik antara lain:

1.       Memiliki tujuan yang jelas.

2.       Isinya mengandung kebenaran.

3.       Penyampaiannya jelas dan juga menarik.

4.       Menciptakan suasana efektif dengan pendengarnya.

5.       Cara penyampaiannya sesuai dengan latar belakang pendengarnya.

6.       Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas.

§  Intonasi       : Naik turunnya lagu kalimat.

§  Artikulasi : Bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa.

§  Volume       : Kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat.

 

G.      Persiapan Pidato

Persiapan-persiapan sebelum pidato antara lain:

1.       Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

2.       Wawasan pendengar pidato secara umum.

3.       Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.

4.       Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.

5.       Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan.

 

H.     Teknik-teknik Berpidato

Teknik berpidato yang baik antara lain:

1.       Pengambilan nafas yang tepat.

2.       Mengambil posisi berdiri yang nyaman.


3.       Penggunaan intonasi, volume, dan artikulasi yang jelas.

4.       Menyiapkan dengan baik materi pidato yang akan disampaikan.

5.       Menyiapkan catatan kecil sebagai pengingat materi yang akan disampaikan.

 

I.        Cara-cara Berpidato

Cara berpidato yang baik antara lain:

1.       Berdiri dengan posisi yang tegap dan melihat ke arah audien atau pendengarnya.

2.       Menyampaikan pidato dengan bahasa yang santun, jelas, dan mudah dipahami.

3.       Memberikan sapaan/ penghormatan kepada orang-orang penting yang hadir.

4.       Menyampaikan pidato dengan tempo yang tepat (tidak terlalu cepat/ lambat).

5.       Ketika menyampaikan pidato tidak boleh menyinggung perasaan orang lain


 

 

A.        Peran ASEAN di Bidang Ekonomi

1.       Pusat promosi ASEAN

Dengan adanya pusat promosi, ASEAN dapat membantu para negara anggota untuk memasarkan produk

mereka sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat.

2.       Penyediaan cadangan pangan

Untuk menghindari risiko bahaya ekonomi akibat masalah pangan, ASEAN menetapkan beberapa negara anggotanya sebagai lumbung cadangan pangan. Adapun negara yang berkontribusi dalam langkah ini adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

3.       Penyelenggaraan proyek industri

Salah satu upaya ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah mendirikan berbagai proyek industri, di antaranya:

-        ASEAN Aceh Fertilizer Project -> pabrik pupuk di Aceh

-        ASEAN Urea Project -> pabrik pupuk di Malaysia

-        ASEAN Copper Fabrication project -> pabrik tembaga di Filipina

-        ASEAN Vaccine Project -> produksi vaksin di Singapura

-        Rock Salt Soda Ash Project -> produksi abu soda di Thailand

4.       Kawasan Perdagangan Bebas

Untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan, ASEAN menetapkan kawasan perdagangan bebas ASEAN (AFTA). Dengan cara ini, setiap negara anggota ASEAN dapat berdagang dengan negara anggota lain tanpa harus mengkhawatirkan bea impor.

5.       Koperasi ASEAN

Koperasi ASEAN merupakan bentuk kerjasama yang bergerak di bidang koperasi dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan para negara anggota ASEAN.

 

B.      Peran Indonesia di ASEAN dalam Bidang Ekonomi

1.         Indonesia berperan dalam peningkatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam penyerapan tenaga kerja, pengembangan SDM, jiwa kewirausahaan, dan pengembangan perusahaan dan produk yang di luar negeri.

2.         Indonesia berperan dalam pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

3.         Mendampingi usaha masyarakat dan menjembatani distribusi pasar.

4.         Indonesia turut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara mitra strategis seperti kanada, Amerika Serikat, Rusia, Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.


5.         Indonesia berperan dalam membangun daya saing Indonesia di ASEAN melalui pemberdayaan badan usaha milik desa

6.         Indonesia mengajak ASEAN untuk berperan penting dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 World Economic Forum on ASEAN di Hanoi agar generasi muda bersiap mengambil kesempatan dan menjawab tantangan menghadapi tantangan perkembangan teknologi.

 

C.      Peran Indonesia di ASEAN dalam Bidang Sosial Budaya

1.         Menjaga hak anak dalam mekanisme di ASEAN dalam child protection system.

2.         Indonesia berperan dalam Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) ke-25 di Singapura dalam membahas budaya perdamaian dan tolerasi, penjaminan hak-hak penyandang disabilitas.

3.         Indonesia berperan dalam ASEAN untuk membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya dengan memperhatikan kesetaraan gender.

4.         Indonesia berperan dalam ASEAN di sektor kebudayaan berkembang sejak dibentuknya ASEAN Committee on Culture and Information (ASEAN-COCI) yang bertujuan mempromosikan kerjasama yang efektif di bidang kebudayaan dan penerangan dalam rangka meningkatkan saling pengertian dan kesetiakawanan di antara masyarakat ASEAN.

5.         Menyelenggarakan workshop dan symposium di bidang seni dan budaya, ASEAN Culture Week, ASEAN Youth Camp, ASEAN Quiz, serta pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.

6.         Indonesia aktif berperan dalam ASEAN untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan polusi udara.

 

D.     Peran Indonesia di ASEAN dalam Bidang Pendidikan

1.         Indonesia merupakan anggota SEAMEO yang memiliki institusi spesialis terbanyak di antara negara anggota lainnya. Mereka bergerak dalam berbagai program pelatihan dan penelitian di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.

2.         Membentuk ASEAN Committee on Science and Technology (ASEAN COST) yang bertujuan memberikan dukungan bagi kegiatan Riset serta Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional ASEAN.

3.         Mengajak mahasiswa untuk berkontribusi terhadap pembangunan Pilar Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, serta bagaimana rakyat Indonesia mendapatkan manfaat dari kemajuan pembangunan demi mewujudkan visi ASEAN 

4.         Meningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi melalui kemampuan dan fasilitas untuk mencapai Internasionalisasi perguruan tinggi.