Jumat, 27 Oktober 2017

Menulis dengan Hati akan Abadi



Pengalaman yang menurut saya berkesan karena tulisan yang tembus media ternyata tidak bisa membuat saya lantas terbiasa menulis. Padahal honor sekali menulis  melebihi gaji saya satu bulan sebagai guru honorer waktu itu. Tetapi setelah itu saya berhenti menulis. Mengapa? Karena saya kurang terbiasa membaca. Setelah itu saya tidak menjadi petugas perpustakaan dan saya sudah cukup dengan gaji saya yang baru. Waktu itu saya menulis sekedar coba-coba meskipun berhasil.

Beberapa waktu setelah itu baru mulai lagi suka membaca dan menulis. Mengapa lagi? Mungkin karena menulis itu dari hati. Silahkan menafsirkan apa dengan kata-kata itu. Tetapi maksud saya disini adalah jika menulis berdasarkan keinginan yang kuat untuk menulis, itu akan lebih tahan lama. Menulis karena ingin bermanfaat bagi orang lain entah dalam bentuk apa.

Sebagai contoh, misalkan kita aploud status di facebook, jika banyak yang like mungkin senang. Tetapi jika tidak banyak yang like jadi tidak menulis lagi itu jika menulis tidak dengan niat yang kuat. Jika kirim tulisan tidak dimuat kemudian tidak menulis lagi. Jika keinginan karena uang  mungkin juga akan kecewa.

Saya jadi sadar bahwa budaya menulis sebaiknya diimbangi dengan kegiatan membaca. Jika  sering membaca akan lebih mudah menulis. Karena perbendaharaan kosakata akan lebih banyak. Membaca akan lebih menambah wawasan juga. Membaca akan lebih menyenangkan bila bacaan merupakan sesuatu yang disenangi.Menulislah karena kita ingin menulis, tidak peduli mau jadi apa tulisan kita nanti.

Jangan baper karena tulisan hanya sedikit yang like. Jika tidak like bukan berartii tidak membaca. Sebagai contoh, ketika saya mengirim tautan dari blog memang sedikit sekali yang like. Tapi di hari itu saya lihat statistik blog saya naik drastis. Berarti banyak yang baca meskipun tidak like.   Terima kasih buat yang berkenan membaca tulisan di blog ini.

Jadikan menulis sebagai ladang amal. Kok bisa? Dengan menulis barangkali ada yang terinspirasi dengan tulisan/buku yang ditulis dan melalukan kebaikan. Berarti kita telah mengajak kebaikan meskipun dengan menulis.

Berkumpul dengan orang-orang yang suka menulis dan membaca juga menambah keinginan kuat untuk menulis. Misalnya dengan bergabung di dosen menulis membuat saya lebih bersemangat.  Terima kasih semangat dan motivasinya Ibu Dr. Amie Primarni dan Bapak Dr. Ngainun Naim, serta teman-teman di grup dosen menulis.
#Guru menulis
# Dosen menulis

2 komentar: