Jumat, 03 November 2017

Jangan Beli Buku Bajakan



Perjalanan menulis buku  terutama bagi pemula ternyata tidak semudah yang dibayangkan. (Tapi tidak ada yang tidak mungkin kan?) Misalnya menulis buku tentang pendidikan butuh referensi yang mencukupi agar buku tersebut bisa lebih bermutu. Dalam mengutip juga harus hati-hati dan benar agar tidak disebut plagiasi.

Setelah calon buku jadi yang ditulis dengan banyak meluangkan waktu, perlu masukan atau pengantar dari orang yang lebih ahli. Tujuannya  diantaranya agar buku itu lebih dipercaya.  Terkadang ini juga membutuhkan waktu. Hal ini sangat membutuhkan kesabaran. Setelah itu jika buku  ingin masuk ke penerbit mayor harus berani mengirim ke penerbit mayor.

Berada di penerbit mayor tentu akan mengalami seleksi yang lebih ketat. Dan ini juga membutuhkan waktu lagi. Kemudian jika diterima akan melalui proses editing dan cetak yang akan memakan waktu lagi. Mungkin begitu proses menulis buku.

Saat sudah jadi dan mejeng di toko buku sebagai penulis juga diharapkan untuk membantu memasarkan. Agar buku tidak hanya dipajang di toko. Namun  dicari orang untuk kepentingannya.
Dengan adanya proses membuat  buku seperti itu, yang penuh perjuangan, ternyata ada orang yang  tidak bertanggungjawab dengan menjual buku bajakan. Jika kita menjadi penulis, relakah? Kita yang sudah berjuang menulis lalu dengan begitu saja dibajak orang. Tentu tidak mau kan? Maka, jangan beli buku bajakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar