Pada hari Rabu, 15 Desember 2021 ada hal yang membuatku
terasa aneh. Saat pelatihan kulihat Pak Arif, ketua kelas kami terlihat
tertidur. Sebagai yang diberi amanah untuk mencatat suatu hal yang aneh, aku
ingin mencatat meski dalam pikiran bahwa Pak Ketua tertidur ketika pemberian
materi. Sempat aku tidak konsentrasi melihat Pak Ketua tidur.
Selang
beberapa menit Pak Fasilitator member kesempatan kepada kami untuk menyampaikan
pendapat. Ternyata Pak Ketua yang terkantuk-kantuk memberikan pendapatnya.
“Wuih hebat,” batinku. Mengantuk tapi bisa mendengarkan dengan konsentrasi
pemberian fasilitator. Hal itu kayaknya
tidak hanya terjadi sekali.
Hal
itu sangat bereksan diingatanku. Jadi tidak aku tulis pun aku ingat. Jam berganti
jam aku sendiri merasa sangat pusing. Kucoba menahan agar tidak ketinggalan
materi. Mengingat apa yang aku terima akan kembali kusampaikan lagi kepada guru
yang lain ketika aku bertugas. Setelah istirahat aku mencoba mencari cara agar
aku tidak pusing. Aku sendiri ke pantia meminta obat pusing. Ternyata aku
mendengar bahwa Pak Ketua juga pusing. Oalah ternyata Pak Ketua mengantuk itu
pusing. Dapat kurasakan sendiri bagaimana susahnya menahan pusing kepala dan
kita dituntut untuk konsentrasi dan berpikir. Maafkan saya, Pak Ketua. Sebab
saya sempat berpikir Pak Ketua kok malah mengantuk.
Hari
berikutnya aku mencoba bertanya pada Pak Ketua. “Pak, kemarin pusing ya?”
“Iya,
tapi saya mencoba menahan. Mosok Pak Ketua kok tidak ikut sesi. Tekate, kalau
nanti pingsan kan ada yang nolongin.”
“Astaghfirullahhal
adzim. Ternyata segitunya tanggung jawab Pak Ketua pada kelas kami. Sungguh
luar biasa.” kataku dalam hati.
Apa
yang kita lihat belum tentu sama dengan apa yang dirasakan orang lain.
Maka
tetap berprasangka baiklah kepada orang lain,
apalagi pada orang yang kita kenal
kesehariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar